#39 Penjudulan Feature
Pemberian judul pada suatu Feature di suatu perusahaan penerbitan besar, sejatinya adalah tugas anggota tim editor. Dan, pemisahan deskripsi kerja ini sebagai tuntutan suatu organisasi penerbit besar dan modern. Diferensiasi (pembedaan) deskripsi kerja ini mengharuskan Sumber Daya Manusia menekuni pekerjaan sesuai dengan profesi masing-masing.
Ada editor bagian yang menangani, misalnya berita dalam negeri, berita luar negeri, berita industri kerajinan, dan sebagainya. Demikian pula ada tenaga khusus yang bertugas memberi judul tulisan, karena bidang pekerjaan ini memerlukan;
Ada editor bagian yang menangani, misalnya berita dalam negeri, berita luar negeri, berita industri kerajinan, dan sebagainya. Demikian pula ada tenaga khusus yang bertugas memberi judul tulisan, karena bidang pekerjaan ini memerlukan;
- jiwa seni,
- keterampilan tipografi,
- dan kemampuan berhitung menyelaraskan jumlah huruf dengan jumlah kolom.
- Tenaga ini bertugas memberi headline atas berita dan title atas tulisan.
Namun, di penerbitan kecil, pembuatan judul dapat dilakukan hanya oleh penulis Feature sendiri.
Judul, memang sebaiknya dibuat setelah tulisan Feature selesai disusun, agar judul menjadi inti sari yang menggugah perhatian dan minat pembaca untuk membaca Feature.
Judul Feature yang kadang disebut title, tidak harus semacam suatu ringkasan cerita sebagaimana pada berita biasa yang disebut headline.
Karena fungsi judul pada Feature secara khusus dan secara umum pada Artikel untuk menggugah perhatian para pembaca, maka penjudulannya lebih sulit ketimbang memberi judul berita biasa. Sehingga dibutuhkan kreativitas, originalitas, dan keterampilan bahasa dari penulis atau tenaga editor yang diberi tugas bagian penjudulan.
Judul, memang sebaiknya dibuat setelah tulisan Feature selesai disusun, agar judul menjadi inti sari yang menggugah perhatian dan minat pembaca untuk membaca Feature.
Judul Feature yang kadang disebut title, tidak harus semacam suatu ringkasan cerita sebagaimana pada berita biasa yang disebut headline.
Karena fungsi judul pada Feature secara khusus dan secara umum pada Artikel untuk menggugah perhatian para pembaca, maka penjudulannya lebih sulit ketimbang memberi judul berita biasa. Sehingga dibutuhkan kreativitas, originalitas, dan keterampilan bahasa dari penulis atau tenaga editor yang diberi tugas bagian penjudulan.
Headline
Hal lain yang membedakan title dengan headline adalah, bahwa headline menjadi sosok kerangka dari informasi utuh yang ditulis di teras. Ya, bagaimana tidak headline yang merupakan judul berita biasa, sedangkan kebanyakan bagan struktur berita biasa berbentuk "piramida terbalik". Tersusun dari hal yang paling penting, terus semakin ke bawah semakin kurang penting. Tentu saja bagian Teras merupakan inti berita yang terekspresikan pada judul. Sehingga judul yang berupa headline itu seakan-akan memang sosok kerangka dari Teras berita biasa.
Hal lain pada headline adalah disusun dalam kalimat yang jelas dan lengkap, sedapat mungkin melibatkan 5W (What, Who, Where, When, Why) yang dinilai penting, agar pembaca yang terburu-burupun dapat mengetahui secara umum isi berita biasa.
Hal lain pada headline adalah disusun dalam kalimat yang jelas dan lengkap, sedapat mungkin melibatkan 5W (What, Who, Where, When, Why) yang dinilai penting, agar pembaca yang terburu-burupun dapat mengetahui secara umum isi berita biasa.
Title (judul)
Sedangkan title dalam Feature justru kebalikan dari headline dalam berita biasa. Title terkadang justru menyamarkan sosok kerangka (ringkasan) isi Feature, agar pembaca tergugah dan penasaran hatinya untuk membaca Feature sampai selesai.
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan headline dan title, baiklah kita berikan contoh kasus:
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan headline dan title, baiklah kita berikan contoh kasus:
Misalkan ada kasus korupsi. Lalu pihak KPK dan polisi mengusut kasus tersebut sampai tingkat penyidikan. Jika kasus tersebut dijadikan berita biasa, maka headline nya bisa berbunyi:
"Poilisi menyidik tersangka koruptor XY"
Sekiranya kasus tersebut ditulis dalam bentuk Feature, title nya bisa berbunyi:
"Mau untung, buntung"
Title berupa frasa dan mempunyai ambiguitas, arti ganda, atau arti konotatif (mengandung makna emosi tersendiri, atau makna sesuai dipahami oleh masing-masing pembaca). Sehingga penanganannya butuh kemampuan seni dan keterampilan bahasa dan imajinasi bagian editor.
Pengaruh ranah satra menyebabkan judul suatu Feature mesti dipikir matang-matang. Subjektivitas penulis atau editor sangat mempengaruhi gaya dan susunan kata-katanya.
Di samping itu judul Feature;
✓ tidak harus berkaitan dengan Lead atau Teras,
✓ tidak mesti terdiri dari kalimat lengkap berupa Subjek - Predikat - Objek,
✓ tak perlu tegas menyiratkan Pokok Pikiran tulisan.
Judul, bisa hanya terdiri dari satu kata, seperti:
Senyum (judul tulisan MAW Brouwer pada salah satu kolomnya)
Hans (judul di Media Indonesia Minggu - 7/4/1996 untuk pengantar sejumlah tulisan mengenai kebakaran; yang dikaitkan pada seorang tokoh penulis cerita anak-anak Hans Christian Andersen, dikenal sebagai orang yang takut api).
Judul juga bisa berpanjang-panjang, seperti:
I Hope I Break Even Because I Need The Money (judul di majalah Holiday, yang artinya: Aku Berharap Kembali Modal Karena Aku Membutuhkan Uang).
Berikut beberapa aspek pula, yang perlu diperhitungkan dalam membuat judul adalah:
✓ Ritme (rhythm), rima atau aspek bunyi.
Ritme atau rima ditujukan kepada judul Feature agar lebih menarik pembaca, sekaligus membantu pembaca untuk dapat menangkap makna dengan mudah. Contoh:
- El Nino versus El Nina (Republika, 15/2/1998)
- Sankai Juku dan Kazuo Ohno (judul ulasan budayawan Nirwan Dewanto dari dua kelompok seni dari Jepang di Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta)
- Persebaya Menang Surabaya Senang
- Tampang Keren Siap Beken
✓ Humor
Unsur penting yang kemudian banyak dipakai jurnalisme, yaitu humor. Berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat kita terkadang mengandung humor yang kreatif. Hanya saja, jika humor ini berlebihan, seringnya menyeret kepada hal-hal yang di dalamnya terdapat kedustaan. Sehingga, penting diperhatikan dalam membuat judul Feature dengan humor. Humor yang dipakai mesti mengandung kebenaran. Contoh:
Harga sembako naik, merangkak, berjalan dan berlari bulan iniTragis, Fulan terjatuh dalam jurang masa lalu, dan terkubur bersama kenanganBanyak polisi tidur, pengendara motor tak tega melindas, sampai naik ke trotoarIstri ngambek, suami tega menyiramkan air panas ke cangkir kopinyaUang baru, tak akan hancur walau dijatuhkan dari lantai 4Unik! Kaleng kerupuk bisa juga untuk kueSsst, ini rahasia khusus untuk kamu, jangan bilang ke siapa-siapaSekolah bertahun, pelajar bukan pintar dalam pelajaran, tetapi pintar menyembunyikan perasaan
✓ Kreativitas
Kreativitas sastra mendorong penulis membuat judul-judul yang mengandung "kontradiksi" atau "ironi", seperti:
The Right To be WrongSi Kantong Kering, Gemuk RekeningnyaKaya hanya dengan Uang Plastik (kartu ATM)Hidup di Atas KematianMati Kehausan di Segarnya Telaga
Selain itu semua, ranah sastra juga dapat mengolah pemilihan judul yang tidak lazim dalam Feature. Dimana, kata-katanya memang merupakan gambaran peristiwa yang benar-benar terjadi. Judul tersebut, memberi informasi tentang apa yang terdapat pada keseluruhan cerita, yang akan memancing minat pembaca untuk membacanya. Misalnya:
The Horse That Saved a School - Kuda Yang Menyelamatkan Sekolah (tentang seekor kuda yang berhasil mengumpulkan donasi, sehingga yayasan penyantun penderita cacat mental sebagai pemiliknya dapat menyelamatkan masa depan anak-anak asuhannya.)
Angka-angka juga sering digunakan untuk membuat judul.
Dua Kali Pemilu dalam Satu Pelita (suatu judul Feature ketika masa Reformasi di Indonesia)
37 kali Lewinsky Kunjungi Clinton (judul dalam kasus Whitewater, lihat https://en.m.wikipedia.org/wiki/Whitewater_controversy)
Demikianlah, bab penjudulan Feature. Dari beberapa contoh di atas dapatlah dikembangkan judul-judul Feature yang lebih kreatif dari seorang penulis yang piawai.
***
Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Atau, hanya mau baca postingan-postingan Belajar dan Menulis? Tanpa berdialog, komentar dan ngobrol. Ikuti /follow saja Channelnya TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan