#35 Senjata-senjata dalam membuat Feature
Bahasa
Apapun profesi atau status seseorang, kemampuan keterampilan berbahasa secara benar dan baik, adalah persyaratan mutlak. Karena bahasa adalah alat komunikasi paling utama antar sesama manusia. Bahasa merupakan sesuatu hal yang mampu merangsang orang untuk berpikir, menyampaikan pikiran, dan bahkan memahami pikiran orang lain.
Penggunaan bahasa yang benar dan baik oleh penulis adalah hal yang tak dapat ditawar-tawar. Sebab penulis menulis untuk dibaca banyak orang. Artinya bahasa yang digunakan penulis mesti mudah dipahami oleh setiap orang pada setiap strata pendidikan. Sehingga, bisa kita pahami bahwa kalimat dan kata yang digunakan harus memberi pengertian jernih. Yaitu;
memakai kalimat sederhana. Sederhana di sini bukan berarti bahasa taman kanak-kanak, tetapi kalimat yang efektif.
Walaupun bahasa yang dipakai adalah berupa kalimat-kalimat efektif, bukan berarti tak boleh memakai kata-kata yang berkonotasi atau dengan ambiguitas tinggi. Di dalam Feature, kata bersayap seperti tamsil, kias, metafora, hiperbola dan personifikasi yang baru dan hidup di masyarakat dapat digunakan penulis. Hal tersebut bertujuan;
agar tulisan Featurenya tidak kering tetapi indah menyentuh lubuk kalbu pembaca.
Jurnalistik, khususnya dalam menulis Feature, keterampilan dalam menggunakan kata dan kalimat adalah merupakan cetak-biru, dan tidak boleh tidak ada dalam kepiawaian penulis. Bahkan terkadang ada pemeo,
"Feature sebagai suatu karya sastra dalam bentuk tergesa-gesa."
Penulis Feature tidak menyimpang jauh dari bahasa baku, tetapi juga tidak harus taat secara kaku pada bahasa baku tersebut, jika hal tersebut malahan akan mengurangi vitalitas pesan Feature yang disampaikan.
Berikut beberapa pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan:
✓ Kalimat yang singkat, memberi satu pengertian saja.
✓ Kalimat sederhana dan deklaratif.
Catatan: Pengertian kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya menyampaikan sebuah informasi atau memberikan suatu penjelasan tentang terjadinya suatu peristiwa. Dalam sumber lain, kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi tentang fakta, pernyataan, atau pendapat. (https://deepublishstore.com).
✓ Sedapat mungkin mengganti sebuah frasa (konstruksi minimal 2 kata) dengan sebuah kata saja.
✓ Berbagai acuan kalimat digunakan silih berganti, untuk menghilangkan kebosanan dalam membaca.
✓ Kata yang digunakan memulai suatu kalimat atau juga mengakhiri kalimat, tidak digunakan lagi pada waktu menulis kalimat berikutnya. Kecuali kalimat tersebut sudah diselingi dengan kalimat lain.
✓ Satu paragraf diusahakan hanya terdiri atas dua atau tiga kalimat dalam empat atau lima baris ketik (block paragraph).
✓ Kata-kata dalam satu paragraf, kurang lebih 35 kata.
✓ Jumlah baris dalam satu paragraf jika terlanjur melebihi empat atau lima baris ketik, sebaiknya diimbangi dengan paragraf setelahnya dengan dua atau tiga baris ketik.
✓ Dibolehkan memakai kata sifat di dalam Feature, yang mana kata sifat tak boleh dipakai pada tulisan berita biasa.
✓ Istilah, akronim atau kata baru, diberi penjelasan baik dalam kalimat maupun bisa juga dalam kurung.
Deskripsi
Sebagian bahasan Deskripsi telah dijelaskan di #06 Frasa pada definisi Feature: Dipaparkan secara hidup bisa TAP > di sini. Namun, di sini sedikit kita tambahkan, dari segi bahwa cara penulisan dengan pola Deskripsi merupakan senjata yang andal dalam Feature.Deskripsi merupakan senjata berupa;
- penggambaran penulis bagaikan hasil rekaman kamera terhadap detail sosok seseorang
- atau benda yang terungkap dengan jelas melalui kata-kata.
- Penulis Feature yang terampil mampu melukiskan tabiat, gaya dan perilaku seseorang, sesuai karakter dan status sosialnya. Pembaca akan mendapatkan gambaran tentang watak dan kepribadian sosok yang disampaikan.
Begitu pula,
- penulis dalam mendeskripsikan barang atau benda, ia dapat menjelaskan selain rincian benda tersebut,
- juga bisa menampilkan suasana dan situasi yang sedang berlangsung dan teramati di sekitar barang tersebut.
Sebagai contoh,
tulisan esai George Orwell yang merupakan nama pena dari Eric Blair, suatu laporan faktual yang menyentuh kalbu, dengan deskripsi yang tajam dan akurat dalam mempresentasikan realitas. Tulisannya berjudul "Hukum Gantung", dengan sudut pandang "satire", ia mengawali betapa buruknya keadaan sel-sel penjara di masa itu, lalu dilanjutkan dengan "laporan pandangan mata" yang rinci tentang pelaksanaan hukuman gantung di Birma di tahun 1922 - 1927. Waktu itu George Orwell bertugas di Kepolisian Imperial India.
Tiba-tiba, sewaktu kami telah berjalan sepuluh yard, iring-iringan berhenti ... Sesuatu yang mengejutkan terjadi - seekor anjing entah dari mana, muncul di halaman. Anjing itu melompat ke tengah-tengah kami sambil menyalak keras, melompat-lompat mengelilingi kami, dan mengibas-ngibaskan ekornya keras-keras, gembira sekali ... menari-nari di sekitar kami, kemudian, sebelum seseorang dapat mencegahnya, ia meluncur cepat menuju orang hukuman dan sambil melompat mencoba menjilat mukanya. Semua orang hanya berdiri ternganga-nganga, terlalu terperanjat ..."Siapa yang membiarkan binatang jahanam ini masuk?!" seru inspektur penjaga dengan marah. "Tangkap anjing itu!"
Untuk mengetahui teknik Deskripsi yang lebih lanjut dan lebih detail bisa baca: Belajar Menulis Deskripsi TAP > Deskripsi
***
Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Atau, hanya mau baca postingan-postingan Belajar dan Menulis? Tanpa berdialog, komentar dan ngobrol. Ikuti /follow saja Channelnya TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan