www.izzuka.com

#30 Lanjutan Tubuh (body) Feature: Pola Kerangka berdasarkan Rincian

Pola Rincian Alamiah

          Yaitu pola dengan susunan waktu atau kronologis. Namun, sering terjadi bahwa peristiwa yang pertama tidak begitu penting dan menarik sampai seluruh rangkaian peristiwa berkembang.

          Maka dari itu, pola Rincian Alamiah atau kronologis yang berupa Narasi, 
  • agar menarik diawali dengan momen yang menegangkan dahulu dari keseluruhan peristiwa. 
  • Kemudian, diteruskan dengan cerita dari awal sampai akhir peristiwa. Teknik ini biasa disebut kilas balik (flash back).
          Berikut contohnya:

          Mungkin ini gelagat zaman, tetapi setiap pelaut yang berjalan melewati Kantor Pos Pusat pagi ini, mungkin tertawa terbahak-bahak.

          Pukul 07.00, Satpam Paijo, yang baru saja bangun tetapi masih dalam keadaan mengantuk, melangkah gontai menuju tiang bendera, mengikatkan Sang Saka pada tali dan mengerek bendera setiang penuh.

          Sejam kemudian, Paijo berlari terbirit-birit ke tiang bendera dan memandang Sang Saka dengan perasaan terheran-heran: bendera dikibarkan sungsang.

          "Kupikir aku masih mengantuk," kata Paijo sambil tertawa tersipu-sipu, "aku mengetahui ada sesuatu yang keliru, tatkala seorang tamtama TNI-AL, menelponku menanyakan apakah kantor pos karam?"

          Bendera yang dikibarkan sungsang mengisyaratkan kapal dalam keadaan bahaya.

          Frasa yang dicetak tebal, menunjukkan cerita dituturkan secara kronologis.

Pola Rincian Logis

          Pola ini dinamakan juga pola dengan susunan Rincian Klimaks. Maksudnya pola ini mengikuti jalan pikiran kita, bahwa penekanan paling besar ada di bagian belakang (klimaks).

          Sehingga rincian tulisan diatur semakin ke bawah semakin memberi kesan menegangkan. Awalnya mulai kurang tegang sampai seterusnya kepada bagian-bagian yang paling menegangkan pada akhir tulisan. 

          Metode ini didasari atas bahwa, seseorang tak akan tertarik lagi membaca rincian, jika di bagian penting atau menegangkan didahulukan dalam tulisan. Atau hal tersebut tidak menimbulkan rasa penasaran pembaca untuk membaca tulisan sampai selesai.

          Pola ini hampir sama dengan bentuk Kisah Impresionistis.

          Berikut adalah contoh dari suatu Kisah Impresionistis TAP > Rizki Mengejar 

Pola Rincian Umum ke Khusus

          Pola ini dimulai dengan alur pikiran generalisasi atau umum (deduksi) menuju ke hal-hal khusus (induksi). Jadi, tulisan Feature dimulai dengan anggapan atau pernyataan yang bersifat umum. Yang itu boleh jadi benar atau salah. 

          Contoh:

          Jika dilihat ke belakang, kudeta gagal. Agustus yang lalu merupakan momen terindah dari masa kekuasaan Mikhail Gorbachev. Tetapi sekaligus menjadi awal proses terakhir rontoknya tokoh perestroika dan glasnost tersebut.

          Gagalnya kudeta menjadi kemenangannya. Kegagalan kudeta itu menunjukkan bahwa kemerdekaan yang sempat hilang darinya akhirnya datang kembali. Dan, memunculkan keberanian dan keteguhan, yang membuatnya menjadi tokoh yang takkan terlupakan dalam sejarah.

          Namun, kegagalan kudeta juga mengakibatkan rontoknya pilar-pliar orde lama, mencuatnya republik-republik untuk merdeka. Bebas dari sebuah kerajaan, membentuk sebuah persemakmuran, yang bukan lagi milik Gorbachev.

(Seterusnya cerita menuturkan tindakan Gorbachev yang menyulut perkembangan baru, dan pada akhirnya keadaan tidak memberikan tempat lagi kepadanya dalam struktur kekuasaan Persemakmuran.)

          Gema kematian telah dibunyikan ketika Persemakmuran diproklamasikan pekan silam. Republik-republik non-Slavia juga bergabung. Tetapi kali ini tidak ada tempat buat Gorbachev.

Pola Rincian Khusus ke Umum

          Tulisan dimulai dari alur pikiran tentang hal yang khusus menuju kepada hal yang umum. Metode ini jarang dipakai dalam tulisan, tetapi bukan berarti tak boleh dipakai.

          Contoh:

          Ketika Du Dayi mengetahui dirinya berpenyakit lepra, petani berperawakan pendek dan berbicara lembut dari Desa Salaksi di Cina itu merasa risau memikirkan tetangganya dan dirinya sendiri.

          Empat puluh tahun silam, penduduk desa membakar hidup-hidup penyandang penyakit lepra dalam usaha mereka memusnahkan penyakit yang paling dibenci itu.

(Cerita selanjutnya menuturkan ucapan Du Dayi betapa ia dulu dikucilkan masyarakat, tetapi kini ia dapat mengunjungi bank untuk mendapat santunan. Juga dituturkan perubahan sikap masyarakat dan langkah pemerintah memberantas penyakit lepra.)

         Jumlah hadiahnya sama dengan penghasilan petani selama enam bulan, bagi mereka yang menginformasikan nama penderita lepra yang dijamin kerahasiaannya. Sebab, banyak penduduk desa marah kalau mereka mengetahui tetangga mereka menderita lepra.

***

Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca  via luring (offline), beli saja bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Feature

Berkesan Dibaca - __k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis


Atau, hanya mau baca postingan-postingan Belajar dan Menulis? Tanpa berdialog, komentar dan ngobrol. Ikuti /follow saja Channelnya TAP /KETUK > di bawah ini:

Channel WhatsApp

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...