#25 Lanjutan Teras Tulisan: Lead Menuding Langsung, Lead Menggoda
Lead Menuding
Bila penulis berdialog langsung dengan pembaca, ini disebut Lead menunjuk langsung. Ciri-ciri Lead ini adalah ditemukannya kata "Anda", yang disisipkan pada paragraf pertama atau di paragraf lainnya.
Kelebihannya jelas. Pembaca terkadang tidak secara sukarela menjadi bagian tulisan. Kalimat-kalimatnya melibatkan pembaca secara pribadi dalam tulisan tersebut, tak disukainya. Maka, misalkan seorang penulis mangkal di kantor imigrasi, dan menemukan kesalahan cekal terhadap seseorang yang tak bersalah. Penulis mungkin membuat Lead seperti berikut:
Bila Anda punya nama "pasaran", berhati-hatilah. Bisa-bisa Anda kena cekal, tak boleh pergi ke luar negeri.
Lead seperti itu langsung melibatkan pembaca secara pribadi, rasa ingin tahu mereka sebagai manusia disinggung, jangan-jangan namanya atau nama keluarga dekat atau teman dekatnya tergolong nama pasaran.
Ada Lead lain lagi yang menuding dan secara langsung mampu menyeret pembaca ke dalam persoalan dan membawanya membaca tulisan secara keseluruhan, jika memang hal itu terjadi pada dirinya.
Bila harus memilih antara diet karbohidrat atau gagal ginjal akibat komplikasi diabetes, tentu Anda memilih yang pertama.
Yang perlu diperhatikan, membuat Lead yang menuding langsung seperti contoh di atas memerlukan pengetahuan yang akurat dan imajinasi yang kuat. Sebab, ada yang dikhawatirkan di sini, salah-salah penulis membuat Lead yang cenderung sok tahu dan amatir.
Misalkan:
Kalau (Anda) ingin hidup nyaman dan berderajat, masuklah dalam klan eksekutif di perusahaan konglomerat.
Berbeda dengan sebelumnya, meski tetap punya daya tarik (hidup nyaman dan berderajat tentunya diminati umumnya orang), yang ini terasa kurang memikat. Karena, tak semua orang punya kesempatan menjadi eksekutif, apalagi di perusahaan konglomerat. Dengan kata lain, Lead ini kurang melibatkan banyak pembaca secara personal.
Misalnya:
Jadi, Sobat pikir, Sobat sudah mentaati hukum? Boleh jadi baru mungkin. Tetapi, mungkin juga Sobat hari ini telah berkali-kali melanggarnya.
Lead Menggoda
Lead menggoda digunakan untuk "mengelabui" pembaca dengan cara bercanda. Tujuan utamanya mengumpan perhatian pembaca dan memaksa secara sukarela membaca seluruh artikel.
Lead ini jelas, serta biasanya pendek dan ringan. Umumnya digunakan seperti teka-teki, dan umumnya hanya memberikan sedikit, atau bahkan sama sekali tidak, tanda-tanda bagaimana tulisan selanjutnya.
Pernyataan yang ditunggu-tunggu itu keluar juga, lugas.
Dari kalimat itu pembaca belum tahu pasti makna kata-kata “pernyataan lugas” itu. Justru karena itu keinginantahuannya dibangkitkan, dan untuk memenuhi keinginantahuannya itu, mau tak mau, pembaca akan membaca kelanjutan kalimat tersebut, sampai tahu apa yang dimaksudkan dengan "pernyataan lugas" itu. Maka, setelah pembaca tahu teka-teki “pernyataan lugas” itu, tergantung cerita itu sendiri apakah cukup menawarkan daya tarik, untuk diikuti terus atau tidak.
Cara lain menampilkan Lead jenis ini adalah dengan mengiming-imingkan (memamerkan) potongan Fakta di depan hidung pembaca agar tergoda untuk terus membaca:
Pendatang baru itu tampak misterius dan agak mendebarkan. Namanya memang keren. Chlamydia Pneumoniae, tetapi wataknya menyibukkan para peneliti.
Pembaca yang tak mengetahui apa atau siapa nama itu, tentu boleh jadi punya asosiasi macam-macam membaca Lead ini. Apakah itu seseorang, atau benda, atau apa. Barulah di kalimat-kalimat berikutnya diceritakan apa yang sebenarnya.
Itulah kuman penyebab penyakit radang paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri, tetapi juga bukan virus. Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian sifat bakteri, sebagian lagi sifat virus. Maka dari itu diberi sifat “misterius”, tidak jelas.
Pembaca yang tedah mengetahui tentang kuman itu pun diharapkan tetap ingin membaca artikel ini, karena diiming-imingi dengan kata "misterius" dan "mendebarkan”. Benarkah si Chlamydia itu semisterius dan semendebarkan sebagaimana pembaca ketahui, atau kurang dari itu, atau lebih menakutkan? Baca dulu saja, pasti setelah itu tahu.
Satu lagi contoh:
Seratus sisir bagi "baber shop" berarti "cuan". Tetapi, 100 sisir bagi petani berarti kedatangan tengkulak.
***
Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Atau, hanya mau baca postingan-postingan Belajar dan Menulis? Tanpa berdialog, komentar dan ngobrol. Ikuti /follow saja Channelnya TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan