www.izzuka.com

#09 Pengenalan Paragraf

          Dalam suatu tulisan, paragraf adalah; 

satuan terkecil dari suatu karangan atau tulisan. 

          Kalimat bukanlah satuan terkecil dari suatu tulisan. Karena, satu kalimat kurang sempurna mendeskripsikan bagian-bagian ide pokok yang terdapat pada keseluruhan tulisan. Bagian-bagian ide pokok tersebut akan lebih jernih dan terperinci pengertiannya bila digambarkan dengan seperangkat kalimat yang kita sebut paragraf atau alinea.

          Paragraf sebagai media menuangkan bagian-bagian ide atau gagasan pokok dalam suatu karangan ibarat; 

rangkaian karangan bunga untuk ditampilkan sebagai hiasan di dalam suatu ruangan. Karangan bunga tersebut merupakan suatu kesatuan utuh dan lengkap. Ada vas bunga, ada ranting, ada dedaunan dan bunga tentunya. 

          Demikian pula, dalam menampilkan bagian dari ide pokok haruslah merupakan karangan yang jadi, utuh dan lengkap.

         Lalu, bagaimana bentuk karangan yang jadi, utuh dan lengkap itu? Apa bedanya dengan kalimat? 

          Seperti telah dijelaskan di atas, memang, menurut pengertian kalimat, kalimat selalu harus mengungkapkan sebuah pikiran yang komplet. Akan tetapi, satu kalimat saja pada hakikatnya belum mewujudkan suatu karangan yang jadi, utuh dan lengkap.

          Suatu contoh: 

bila kita ingin menceritakan ketekunan seorang pelajar dalam membuat karya tulis, tentu tidak cukup hanya satu kalimat saja kita tampilkan, dengan berkata, "Fulan bersungguh-sungguh dalam menyajikan suatu tulisan yang bagus." 

          Agar menjadi karangan gagasan yang jadi, utuh dan lengkap

kalimat tadi butuh kalimat-kalimat lain yang meluaskan, mengembangkan, menguraikan dan menjelaskan gagasan itu. 

          Dan, rangkaian kalimat itulah yang kita sebut paragraf atau alinea yang mewujudkan suatu karangan yang jadi, utuh dan lengkap.

          Ah, tapi ada lho paragraf yang berisi satu kalimat. Buktinya ada  pada bab-bab sebelum ini, yaitu ada paragraf yang hanya satu kalimat. 

          Paragraf satu kalimat kerap kali dipakai sebagai peralihan dari paragraf yang satu ke paragraf yang lain atau sebagai upaya memperbesar efek dramatis.

          Jadi, sebagai sajian gagasan secara jadi, utuh dan lengkap hendaklah dalam hal ini paragraf tetap kita fahami sebagai 

"sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan yang mengembangkan satu gagasan".

          Dan memang, sebuah paragraf belum merupakan karangan seluruhnya, hanya sebagian dari seluruh karangan. Walaupun demikian, sebuah paragraf sudah merupakan satu sajian informasi yang bulat. Dan, ada juga karangan yang panjangnya hanya satu paragraf. Karena, paragraf tersebut walaupun hanya satu, tetapi telah merupakan pembingkis gagasan yang solid dan utuh.

          Nah, sekarang bagaimana membuat paragraf yang baik?

          Keterampilan mengembangkan paragraf yang baik, setidaknya akan menunjang penyusunan karangan atau tulisan yang baik pula. Dan, paragraf-paragraf yang disusun dengan baik pun akan menjadi jembatan kepada penyusunan bab-bab yang baik dalam suatu buku yang baik pula.

          Maka dari itulah, belajar cara menulis dari yang paling dasar adalah dimulai bagaimana belajar membuat paragraf yang baik

          Ingat kembali, "kepekaan itu memang dari dalam hati, tetapi itu bisa dilatih perlahan-lahan dari luar". 

          Baiklah kita mulai saja, dengan hal-hal yang kongkret atau kejadian nyata sehari-hari karena itu lebih mudah diimajinasikan.

Latihan 1

          Cobalah amati secara cermat ruangan tempat kita berada. Kemudian tuangkan hasil pengamatan kita dalam satu kalimat pada setiap aspeknya. Gunakan apa yang dirasakan oleh panca indra kita untuk mengungkapkannya dalam kalimat. Contoh :

          Misal hasil pengamatan kita, beberapa di antaranya :
  • Kursi dan meja kerja semuanya baru.
  • Lantai ruangan berupa keramik berwarna kuning muda. 
  • Warna dinding ruangan bagian dalam berwarna biru muda. 
  • Di dalam ruangan ada listrik. 
  • Di atas meja kerja ada komputer laptop. 
  • Jendela ruangan berkaca besar, jadi cahaya masuk cukup terang.
  • Ruangan besar dan luas. 
  • Ruangan tidak berisik karena jauh dari kebisingan.
  • Udara di dalam ruangan terasa sejuk.
  • Ruangan juga berbau wangi. 
          Kemudian kita coba menyusunnya menjadi suatu paragraf, dengan Kalimat Topik atau Kalimat Pokok atau Kalimat Utama yang sesuai. Kalimat Topik diletakkan di awal paragraf, maka paragraf ini disebut Paragraf Deduktif:

          Ruangan kerja kami luas dan sangat menyenangkan. Dinding kiri yang menghadap ke jalan raya terdapat jendela besar yang berkaca, sehingga ruangan cukup terang. Penerangan dari listrik cukup, sehingga ruangan dapat digunakan ketika malam hari atau ketika langit mendung. Lantainya terbuat dari keramik yang berwarna kuning gading. Dinding bagian dalam dicat dengan warna biru muda. Meja dan kursi kerja masih baru. Meja kerja tersebut diberi taplak dan di atasnya diletakkan suatu komputer laptop. Ruangan ini sangat tenang karena letaknya jauh dari jalan raya. Sejuknya udara dan wanginya ruangan membuat semakin betah berlama-lama di ruangan ini.

          Paragraf di atas adalah salah satu bagian dari suatu bentuk wacana tulisan Deskripsi (penggambaran). Atau bisa juga disebut paragraf dengan pola pengembangan sudut pandangan, jika dicantumkan pula posisi tempat darimana penulis mengadakan pengamatan.

Sekarang cobalah untuk ruangan tempat kalian berada!

Latihan 2

          Cara lain untuk melatih membuat paragraf adalah menyusun kembali. Di bawah ini ada kalimat-kalimat yang susunannya diaduk. Nah, kita musti menyusun kembali dalam aturan yang sesuai nalar, logis dan sistematis.

          Susunan kalimat-kalimat di bawah ini urutannya kacau. Susun urutannya sehingga menjadi paragraf yang baik, yaitu salah satu paragraf dari wacana tulisan berbentuk Narasi, Kisah atau Cerita. Urutannya berdasarkan urutan waktu kejadiannya. 
  • Turun dari kendaraan, baru melangkah dua tiga langkah, disambut hujan lebat bagai dicurahkan dari langit.
  • Jam meja yang biasanya berdering pukul 4.00 pagi untuk membangunkan aku, kali ini membisu karena lupa diputar. 
  • Ternyata sabun mandi pun habis lupa membelinya kemarin sore. 
  • Tambahan lagi sewaktu menunggu bus untuk pergi ke kantor, bus selalu penuh. 
  • Amboi, tidak hanya terlambat dan basah kuyup tetapi di kantor dapat omelan dari bos. 
  • Akibatnya aku terlambat bangun. 
  • Mau sarapan, nasi hangus. 
  • Lalu, cepat-cepat aku pergi ke kamar mandi, untuk mandi. 
  • Mau berpakaian semua baju kotor sehingga terpaksa aku memakai baju bekas kemarin. 
  • Akhirnya dapat yang kosong, parahnya mogok pula di tengah jalan. 
  • Sungguh malang benar nasibku hari itu.
  • Akupun segera menunaikan shalat Subuh.

Latihan 3

         Kali ini, kita akan coba menyusun kalimat-kalimat yang juga urutannya tidak beraturan menjadi paragraf yang baik. Akan tetapi kini kita akan mulai dengan hal yang mungkin lebih sulit diimajinasikan. Yaitu, dengan hal-hal yang tidak kongkret atau yang "abstrak". Dan, ini akan merupakan salah satu paragraf untuk wacana tulisan berbentuk Opini atau Eksposisi.
  • Sehingga hal ini menjadi prinsip bagi kita.
  • Maka, bila suatu amalan tidak dilakukan dengan ikhlas, bukan hanya menunjukkan kerendahannya, bahkan amalan itu batal tidak ada nilainya sama sekali di sisi Allah subhana wa ta'ala.
  • Bahkan ikhlas adalah syarat diterimanya sebuah amalan.
  • Sebagai umat Islam, kita mengetahui, bahwa ikhlas bukan hanya menunjukkan mulianya sebuah amalan.
  • Yaitu bila ingin amal kita diterima, maka harus dilakukan dengan ikhlas dan sesuai contoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
          Setelah ini akan dijelaskan secara lebih rinci apa itu paragraf, syarat-syaratnya dan macam-macam pola pengembangannya, tentu dilengkapi dengan latihan-latihannya lagi.

***

Mau belajar menulis Artikel - Asyik Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Atau, mau belajar menulis Artikel - Asyik Dibaca  via luring (offline), beli saja bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Artikel

Asyik Dibaca - 50k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...