#13 Konfiks, Gabungan Imbuhan dan Infiks
3. Konfiks
Sebagai sudah dijelaskan di depan, konfiks adalah;gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk satu arti.
Di sini perlu ditegaskan bahwa antara konfiks dan gabungan imbuhan ada perbedaan yang besar.
Pada gabungan imbuhan tiap-tiap unsur tetap mempertahankan arti dan fungsinya masing-masing. Bentuk-bentuk seperti:
mempercepat, mempersatukan, dibesarkan, dan lain-lain
Masing-masingnya mengandung makna dan fungsi tersendiri. Imbuhan me+per, me+per+kan, di+kan, di sini bukanlah konfiks tetapi merupakan gabungan-imbuhan dari prefiks dan sufiks.
Sebaliknya bentuk-bentuk seperti:
pertahanan, kebesaran, permainan, dan lain-lain
Mengandung struktur yang berbeda dengan bentuk-bentuk di atas. Karena di sini bentuk per – an dan ke – an tidak dapat ditafsirkan secara tersendiri, tetapi bersama-sama membentuk satu arti dan bersama-sama pula mempunyai satu fungsi.
Bentuk ini, ada pula dalam realisasinya terbelah, tetapi pembelahan itu tidak mengurangi hakekatnya sebagai satu morfem. Morfem semacam ini disebut: morfem terbelah.
Bentuk-bentuk semacam ini (morfem terbelah) tidak janggal dalam bahasa Indonesia. Kata-kata seperti; tali, gunung dan lain-lain juga jelas merupakan satu kesatuan tetapi kadang-kadang bentuk itu mengalami proses pembelahan yaitu waktu disisipkan infiks -em padanya:
temali, gemunung, dan lain-lain.
Proses pembelahan pada kata atau morfem terikat bukan persoalan baru, tetapi tidak pernah diberi tempat yang wajar. Oleh karena itu tata bahasa lama memperlakukan konfiks-konfiks sebagai gabungan biasa dari prefiks dan sufiks. Kita harus memulangkan kedudukannya yang sebenarnya sebagai satu bentuk (morfem) dengan satu kesatuan fungsi dan arti.
Di antara konfiks-konfiks yang penting dalam bahasa Indonesia adalah:
3.1. Konfiks per – an
3.1.1. Bentuk
Bentuk konfiks per – an dapat mengalami variasi bentuk berdasarkan:1. Lingkungannya:
persatuan, perjanjian, pelajaran, pekerjaan, perambatan, dan lain-lain.
2. Dasar kata dari mana kata itu dibentuk.
- Kalau pembentukannya mempergunakan kata benda sebagai kata dasar maka akan mengambil bentuk pe – an:
pekuburan, pedesaan.
- Bila pembendaan itu berasal dari suatu kata kerja yang mempergunakan awalan ber- , maka kata benda itu akan mengambil bentuk per – an atau pe – an, sesuai dengan awalan ber- nya, dengan alomorfnya:
per – an: perbuatan (dari kata berbuat), persatuan (dari kata bersatu),pe – an: pekerjaan (dari kata bekerja), ada lagi denganpel – an: pelajaran (dari kata belajar).
3. Bila pembendaan itu berasal dari satu kata kerja yang mempergunakan awalan me- maka ia akan mengambil bentuk pe + N + an:
- menyatu - penyatuan,
- mengubur - penguburan,
- membaharui - pembaharuan,
- memburu - pemburuan dan lain-lain.
Dengan demikian, kita bisa membedakan dengan tegas perbedaan antara, perhatikan betul perbedaan maknanya!:
perbedaan (dari kata berbeda) – pembedaan (dari kata membedakan)persatuan (dari kata bersatu) – penyatuan (dari kata menyatu)perburuan (dari kata berburu) – pemburuan (dari kata memburu)pekerjaan (dari kata bekerja) – pengerjaan (dari kata mengerjakan), dan lain-lain.
Contoh dalam kalimat:
Pekerjaan itu pengecoran beton, dan pengerjaannya mengalami hambatan.
Pekerjaan adalah hasil perbuatannya yaitu; “suatu kata benda abstrak hasil perbuatan mengecor” berkonotasi statis, sedangkan;
Pengerjaan bermakna “proses perbuatan mengecor” berkonotasi dinamis. Misal, penyiapan pasir, penyiapan semen, penyiapan kerikil, mencampur bahan ke dalam mesin cor, dan seterusnya.
3.1.2. Fungsi
Fungsi per – an adalah untuk membentuk kata benda.3.1.3. Arti
Arti yang mungkin didukung oleh konfiks per – an adalah:1. Menyatakan tempat:
perhentian, pelabuhan, persembunyian, pekuburan, pengadilan, perapian, perjudian, percetakan.
2. Menyatakan hasil perbuatan:
pekerjaan, pemalsuan, permainan, perhiasan, peraturan, pertanyaan, pelantikan, pertahanan, perhitungan dan lain-lain.
3. Menyatakan peristiwa itu sendiri atau proses perbuatan:
pengerjaan, pengajaran, pencaharian, pendidikan, pengaturan, penanyaan, penahanan, penghitungan, dan lain-lain.
3.2. Konfiks ke – an
3.2.1. Bentuk
Tidak mengalami perubahan.3.2.2. Fungsi
Pada umumnya konfiks ke – an berfungsi untuk membentuk Kata Benda.3.2.3. Arti
Arti yang mungkin didukung oleh konfiks ke – an adalah:1. Menyatakan tempat atau daerah:
kedutaan, kerajaan, kesultanan, keinderaan, kementerian, dan lain-lain.
2. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi:
kesatuan, kenyataan, kebersihan, kewajiban, keindahan, dan lain-lain.
3. Kena atau menderita sesuatu hal:
kehujanan, kepanasan, kedinginan, kesiangan, kekurangan, dan lain-lain.
Dekat dengan pengertian ini ialah mengandung arti di-:
ketahuan, kelihatan, kemasukan, kecurian, dan lain-lain.
4. Suatu perbuatan dilakukan tidak disengaja:
kelupaan, ketiduran, keguguran.
5. Menyatakan terlalu:
kebesaran, ketinggian, kepahitan, dan lain-lain.
6. Mengandung sedikit sifat seperti yang disebut dalam kata dasar, atau dapat diartikan menyerupai:
kekanak-kanakan, kemerah-merahan, keputih-putihan, dan lain-lain.
4. Gabungan imbuhan
Sebagai telah dikatakan di atas gabungan imbuhan adalah;pemakaian beberapa imbuhan sekaligus pada suatu kata dasar, yang masing-masingnya mempertahankan arti dan fungsinya.
Imbuhan-imbuhan yang biasa dipakai bersama-sama adalah:
me – kan, di – kan, mem – per – kan, di – per – kan, ter – kan, ber – kan, dan lain-lain.
4.1. Gabungan me-kan, di-kan, mem-per-kan, di-per-kan
4.1.1. Fungsi
Fungsi dari pada gabungan itu dapat ditinjau dengan memperhatikan fungsi tiap-tiap bentuk. Karena semua bentuk itu berfungsi untuk membentuk Kata Kerja maka gabungan itu juga berfungsi membentuk Kata Kerja.4.1.2. Arti
1. Seperti jelas dari arti yang dikandung oleh bentuk per- dan -kan, maka gabungan-gabungan itu pertama-tama mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya sesuatu proses;
memperbesarkan, meninggikan, dan lain-lain.
2. Menjadikan sebagai atau menganggap sebagai:
memperhambakan, memperbudakkan.
3. Mengandung arti intensitas: mengeraskan arti yang disebut dalam kata dasar dan dapat berarti menyuruh:
memperdengarkan, memperundingkan, memperebutkan, mempertahankan, dan sebagainya.
4.2. Gabungan mem + per + i atau di + per + i
4.2.1. Fungsi
Membentuk Kata Kerja.4.2.2. Arti
1. Mengandung arti kausatif yaitu menyebabkan sesuatu yang terkandung dalam kata dasar. Kausatif ini sebenarnya dinyatakan oleh imbuhan per- :
memperbaiki, memperbaharui, memperlucuti, dan sebagainya.
2. Menyatakan intensitas: ada pula intensitas yang mengandung arti berulang-ulang:
mempelajari, mempersakit-sakiti.
4.3. Gabungan ber – kan.
4.3.1. Fungsi
Membentuk Kata Kerja4.3.2. Arti
1. Penguat dan dapat berarti: memakai sebagai:
berdasarkan, berlengkapkan, bersenjatakan, berbataskan, bersendikan, beribukan, berpanjikan, dan sebagainya.
2. Keringkasan dari akan:
berharapkan, bertanyakan, bermimpikan.
3. Ada pula yang dipakai hanya sekedar sebagai pemanis:
bertaburkan, bersuntingkan, dan lain-lain.
4.4. Gabungan ber – an
4.4.1. Fungsi
Membentuk Kata Kerja.4.4.2. Arti
1. Mengandung arti saling (resiprok - timbal balik), terutama bila kata itu diulang:
berkirim-kiriman, berkenalan, bertangisan, bertangis-tangisan, bertombak-tombakan.
2. Perbuatan terjadi berulang-ulang, atau tetap berlangsung, atau pelakunya banyak:
bertaburan, berkilauan, berhamburan, berkeliaran, bercucuran, berebutan, dan lain-lain.
5. Infiks
Infiks adalah;semacam morfem terikat yang disisipkan pada sebuah kata antara konsonan pertama dan vokal pertama.
Jenis morfem ini sekarang tidak produktif lagi, pemakaiannya terbatas hanya pada beberapa kata. Infiks yang ada dalam bahasa Indonesia adalah hanyalah: -el, -er, dan -em.
Karena ketiga-tiganya mempunyai fungsi dan arti yang sama maka tidak perlu dibicarakan secara terpisah.
5.1. Bentuk
Tidak berubah.5.2. Fungsi
Membentuk kata-kata baru, dan biasanya tidak berbeda jenis katanya dengan kata dasarnya.5.3. Arti
1. Banyak dan bermacam-macam:
tali – temali, gigi – gerigi, gunung – gemunung, gertak – gemertak.
2. Menyatakan intensitas, frekuensi:
getar – gemetar – geletar, gulung – gemulung, guruh – gemuruh, terang – temerang, gertak – gemertak.
3. Mempunyai sifat atau memiliki hal yang disebut dalam kata dasar; dapat pula berarti: yang melakukan:
patuk – pelatuk, turun – temurun, gembung – gelembung, gilang – gemilang, tunjuk – telunjuk.
***
Tugas Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban!1. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- persatuan
- penyatuan
2. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- kecurian
- kekanak-kanakan
3. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- memperbudakkan
- memperbaharui
4. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- bersenjatakan
- bertaburkan
5. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- bertangisan
- bertaburan
6. Buatlah kalimat dengan kata-kata
- gemertak
- gemuruh
***
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan