#09 Prefiks atau awalan ke-, ter- dan se-
1.6. Prefiks ke-
1.6.1. Bentuk
Bentuk prefiks ke- tidak mengalami perubahan dalam penggabungannya dengan suatu kata dasar. Di sini perlu dengan tegas dibedakan dua hal yang berlainan yaitu:- prefiks ke-
- dan Kata Tugas ke.
- Kata Tugas ke tidak dimasukkan dalam prefiks ke-, karena statusnya lain dari imbuhan; Kata Tugas ke sepenuhnya berstatus kata, maka harus diperlakukan pula sebagai kata.
1.6.2. Fungsi dan Arti
Karena fungsi prefiks ke- ini lebih dari satu, dan sejajar pula dengan arti yang didukungnya, maka fungsi dan arti di sini dibicarakan bersama-sama:1. Untuk membentuk Kata Bilangan Tingkat:yaitu tempat keberapa suatu barang atau hal berada:
keempat, kelima, kesepuluh, dan sebagainya.
2. Untuk membentuk Kata Bilangan Kumpulan:
keempat, kelima, kesepuluh, dan sebagainya.
Dalam kedua hal ini,
- Kata Bilangan Tingkat dan Kata Bilangan Kumpulan menjadi homonim, yakni bentuknya sama, tetapi artinya berbeda.
- Selain daripada perbedaan arti yang didukungnya terdapat pula perbedaan strukturalnya, yaitu
- Kata Bilangan Tingkat selalu terletak di belakang kata benda,
- sedangkan Kata Bilangan Kumpulan terletak di depan kata benda (lihat Catatan Kata Bilangan).
3. Untuk membentuk Kata Benda:
Kata benda yang dibentuk dengan prefiks ke- mengandung arti: yang di-, misalnya:
ketua, kehendak, kekasih.
Dalam bahasa Indonesia prefiks ke- sebagai pembentuk kata benda tidak produktif lagi, hanya terbatas pada beberapa kata itu saja.
1.7. Prefiks ter-
1.7.1. Bentuk
Seperti halnya dengan prefiks ber-,- prefiks ter- pun mempunyai beberapa alomorf (lihat kembali penjelasan tentang alomorf)
- yaitu: ter-; dan te-; pada beberapa kata yang terdapat prefiks ter- mendapat proses asimilasi (akan ada penjelasan yang akan datang) dan menjadi te(l):
terlanjur > te(l)lanjur > telanjurterlantar di samping itu ada juga bentuk > telantarterlentang di samping itu ada juga bentuk > telentangterpekur di samping itu ada juga bentuk > tepekur
1.7.2. Fungsi
Dengan melihat penafsiran arti dari kata-kata yang mengandung prefiks ter- dapat dikatakan bahwa prefiks ter- mempunyai dua macam fungsi yaitu:1. Menyatakan aspek2. Membentuk atau menyatakan perbandingan.
Semua akan lebih jelas bila kita ikuti penafsiran artinya.
1.7.3. Arti
Arti yang dapat didukung oleh prefiks ter- dapat disusun sebagai berikut:1. Menyatakan aspek perfektif:suatu perbuatan telah selesai dikerjakan:
terikat, terhunus, dan lain-lain.
2. Menyatakan aspek kontinuatif:suatu perbuatan berlangsung terus:
Lampu itu terpasang sampai pagi.Perahu itu terapung semalam-malaman.
3. Menyatakan aspek spontanitas:suatu perbuatan berlangsung dengan serta-merta atau tidak disengaja:
terlena, terlengah, terperosok, teringat, terkejut, tertegun dan lain-lain.
4. Menyatakan kesanggupan;dan dalam hal ini dapat diartikan dengan dapat di-:
Peti itu tidak terangkat oleh kami.Terkait olehku jam dinding itu.
5. Bila kata dasarnya mengalami reduplikasi, maka ter- dapat mengandung arti intensitas:
kesangatan, atau perulangan suatu peristiwa (=aspek repetitif):
Nama baiknya terbawa-bawa.Ia berjalan tergesa-gesa.Peristiwa itu terbayang-bayang dalam ingatannya.Anak itu tertawa terpingkal-pingkal.
6. Menyatakan tingkat yang paling tinggi atau tertinggi dalam suatu tingkat perbandingan (=superlatif):
terbesar, tertinggi, terhina, termurah, dan sebagainya.
1.7.4. Transposisi
Beberapa kata jadian dengan prefiks ter- pada awalnya mengandung makna yang menyatakan aspek perfektif (suatu perbuatan telah selesai dikerjakan), tetapi lambat-laun arti itu tidak terasa lagi sehingga sekarang dirasakan sebagai Kata Tugas:terdiri dari terjadi dariterlalu terlampautertentu ternyata
Ada pula beberapa kata yang menjadi Kata Sifat:
tertarik terharu
Kata-kata yang mulai dengan fonem /t/, bila mengalami dwipurwa, kadang-kadang tampak seolah-olah berawalan ter-. Bentuk ini bukanlah awalan. Seperti halnya beberapa kata yang mengandung per- semu karena adanya dwipurwa, maka terjadinya te- di sini juga disebabkan oleh pelemahan vokal sesudah fonem /t/:
tamu > tetamutanaman > tetanamantangga > tetangga
Begitu pula oleh adanya proses adaptasi, kadang-kadang terciptalah bentuk yang menyerupai awalan ter-:
terjemah > dari bahasa Arab tarjamah.
Kedua hal di atas tak dapat disebut awalan.
1.8. Prefiks se-
1.8.1. Bentuk
Awalan se- berasal dari sa yang berarti satu, tetapi karena tekanan struktur kata, vokal a dilemahkan menjadi e. Bentuk awalan se- tidak mengalami perubahan atau variasi bentuk.1.8.2. Arti
Arti awalan se- adalah:1. Menyatakan bilangan pertama: satu. Pengertian satu itu dipakai pada:
a. Kata-kata bilangan lipatan sepuluh:
sepuluh = satu puluhseratus = satu ratusseribu = satu ribu, dan sebagainya.
b. Di depan kata-kata bantu bilangan:
seorang, sebuah, sebiji dan sebagainya.
2. Arti yang kedua ialah; seluruh:
seluruh, segenap, sepulau, sekota dan sebagainya.
3. Arti berikutnya ialah; sama-sama:
serumah, sekampung, dan sebagainya.
4. Menyatakan satu waktu (= menyatakan aspek simultatif):
setibanya, seperginya, sedatangnya, dan sebagainya.
5. Arti yang lain yang dapat didukung awalan se- adalah: sama dengan, atau menyerupai:
Ombak itu setinggi gunungAnak itu sepandai abangnya, dan sebagainya.
6. Selain dari itu prefiks se- dapat pula mengandung arti: sebanyak atau seberapa:
Ambillah barang itu semaumu.Setahuku, ia tidak terlibat dalam petualangan itu.Saya akan melakukan sebisaku, dan sebagainya.
7. Bila prefiks se- diikuti reduplikasi kata sifat, maka prefiks se- itu mengandung arti: paling
setinggi-tingginya seindah-indahnyasepandai-pandainya serajin-rajinnyaselambat-lambatnya secepat-cepatnya,dan sebagainya.
1.8.3. Transposisi
Di samping bermacam-macam arti yang dapat didukung oleh prefiks se-, maka prefiks ini digunakan juga untuk membentuk Kata Tugas. Dalam hal ini pada mulanya se- dalam kata-kata itu masih mengandung arti sebagai yang telah diterangkan di atas. Lambat-laun arti itu hilang dan bentuk itu terpadu dan sudah dianggap menjadi Kata Tugas:selagi sekali selamasecukupnya sedari sesungguhnyasepatutnya sebenarnya seharusnya,dan sebagainya.
Patut pula diperhatikan beberapa kata yang tampaknya mengandung prefiks se-, tetapi sebenarnya bentuk-bentuk itu merupakan kesatuan yang tak terpisah, atau oleh karena adaptasi (akan ada penjelasan yang akan datang), atau oleh dwipurwa:
a. Nama tumbuh-tumbuhan:
setawar, sekejut dan sebagainya.
b. Karena dwipurwa:
sama - sesamasepuh - sesepuh
c. Oleh adanya adaptasi:
schildwacht – sekilwak (pengawal)salamat – selamatshalwar – seluar (celana)
Tugas Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban!
1. Buatlah kalimat dengan kata-kata berawalan ke- berikut:
- Untuk membentuk kata bilangan tingkat
- Untuk membentuk kata bilangan kumpulan
(lihat contoh pada materi yang lalu: Kata Bilangan)
2. Buatlah kalimat dengan kata-kata berawalan ter- yang berarti:
- Menyatakan aspek spontanitas
- Bila kata dasarnya mengalami reduplikasi, maka ter- dapat mengandung arti intensitas: kesangatan, atau perulangan suatu peristiwa (=aspek repetitif):
3. Buatlah kalimat dengan kata sekampung yang berarti:
- seluruh kampung
- sama-sama satu kampung
***
Mau belajar Bahasa Indonesia - KATA via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan