www.izzuka.com

#13 Perbuatan dan Motivasi (hasrat - niat) dalam Kisah Nyata

Kekuatan yang ada dalam diri seseorang 

          Telah kita ketahui, bahwasanya Cerita atau Kisah Nyata Inspiratif tidak saja bertujuan menyampaikan sesuatu sehingga pengetahuan pembaca bertambah luas, akan tetapi bertujuan pula menciptakan daya khayal, untuk memperkaya imajinasi para pembaca. 

      Sebuah Kisah Nyata Inspiratif yang dikembangkan dari situasi-situasi, 
  • diwarnai pula oleh suatu tenaga atau kekuatan 
  • yang berada dalam diri seseorang 
  • yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu perbuatan
  Kemudian, suatu tenaga atau kekuatan yang berada di dalam diri seseorang itu ada 2 macam:

1. Motivasi, yang disebut juga hasrat, keinginan, atau iradah 
    • Dan, ada istilah lain yaitu; niat, tekad atau azam
    • Yang itu semua ada di dalam wadah hati (kalbu) dan pikiran seorang tokoh Kisah Nyata. 
    • Ia berfokus dan berkonsentrasi penuh dengan hal tersebut secara akal sehat
    • Lain halnya, dengan bersitan-bersitan di hati (kalbu) dan pikiran, ini hanya lintasan-lintasan yang tidak membuat tereksekusinya suatu perbuatan. Bukan ini, yang dimaknai dengan Motivasi atau Niat.
    • Motivasi bisa baik, bisa juga buruk. 
    • Jika ia baik ia dipengaruhi tentara malaikat, 
    • sedang jika buruk ia kebobolan kolaborasi antara hawa nafsu buruk dan tentara setan.

2. Karakter, Sifat atau Watak
    • Ini juga sesuatu tenaga atau kekuatan dalam diri seorang tokoh. 
    • Karakter akan berpengaruh pada perbuatan, tetapi ia akan tereksekusi secara otomatis, tanpa sadar begitu saja. 
    • Karakter pun, ada karakter buruk maupun karakter baik. 
    • Karakter buruk, dikarenakan adanya pintu-pintu keburukan yang terbuka, menjadi tempat masuknya setan dan hawa nafsu buruk untuk bercokol di pusat hati, menguasai dan mengendalikan hati sang tokoh. 
    • Sedangkan karakter baik, adalah kebalikannya, yakni pintu-pintu keburukan yang menjadi tempat masuknya setan dan hawa nafsu buruk ke hati tertutup, sehingga keburukan itu hanya akan berupa bersitan-bersitan yang tidak tereksekusi dalam perbuatan.
    • Karakter, Sifat atau Watak melekat pada seseorang, dan diperoleh atau timbul dari Repetisi atau Pengulangan suatu amalan batin ataupun amalan fisik tubuh, 
    • yang awalnya bermula dari Motivasi atau Niat secara sadar (poin 1 tersebut di atas) lalu direpetisi (terjadi pengulangan).
    • Atau itu terjadi Repetisi atau Pengulangan ketika masa pembentukan karakter di waktu masih anak-anak, ketika hatinya masih seperti permata jernih. Apapun bisa masuk, terbiasa (repetisi) kebaikan, ia akan menjadi Karakter baikTerbiasa (repetisi) keburukan, ia pun akan menjadi Karakter buruk.
          Kemudian sebagai referensi dalam menulis Kisah Nyata, bahwa Motivasi dan Karakter yang letaknya ada di dalam pikiran, dan kalbu atau hati. Hal itupun bisa baik maupun buruk, di sini kita hadirkan ucapan-ucapan ulama Ibnu Qudamah al-Maqdisi di dalam Kitabnya Mukhtashar Minhajul Qashidin

          Dan, ketahuilah bahwasannya kalbu dalam kekokohannya atas kebaikan, kejelekan atau kebimbangannya di antara kedua hal tersebut, terbagi 3 jenis kalbu

1. Kalbu yang dimakmurkan dengan ketakwaandan 
  • disucikan dengan berbagai latihan dan dibersihkan dari buruknya akhlaq.  
  • Gagasan-gagasan kebaikan terpancar di dalam kalbu yang berasal dari khazanah kegaiban.  
  • Kemudian yang demikian itu ditolong oleh tentara yang tak terlihat (malaikat - ed.), dan memberi petunjuknya kepada kebaikan-kebaikan yang lainnya. 

2. Kalbu yang ternoda
  • dipenuhi hawa nafsu,  
  • dimasuki berbagai keburukan, dan  
  • dikotori oleh berbagai akhlaq tercela.  
  • Maka, kekuasaan setan menguat pada kalbu tersebut, karena mendapat tempat yang luas padanya.  
  • Sedangkan kekuasaan iman menjadi lemah.  
  • Kalbu diliputi oleh kabut hawa nafsu, maka cahayanya hilangJadilah kalbu seperti mata yang diselimuti kabut, sehingga tak memungkinkan kalbu untuk melihat.  
  • Tak berpengaruh padanya celaan maupun nasehat.

3. Kalbu yang pada awalnya terdapat bisikan hawa nafsu
  • yang mengajaknya kepada keburukan.  
  • Namun, diikuti bisikan keimanan, yang mengajaknya kepada kebaikan.
         Sebagai contoh (poin 3 ini)
  • setan mengirimkan pasukan penyerang ke akal dan menguatkan penyeru hawa nafsu.  
  • Dan, berkata, "Tidakkah engkau melihat fulan dan fulan? Bagaimana mereka membebaskan diri mereka dalam hawa nafsu."  
  • Bahkan setan menyebutkan sekelompok ulama (ulama yang buruk - sebagai referensi - ed.)sehingga jiwa tersebut condong kepada setan.  
  • Namun, kemudian malaikatpun menyebarkan pasukan untuk menghadapi setan.   
  • Dan, ia berkata, "Tak ada yang binasa kecuali orang melupakan azab. Oleh karena itu, jangan tertipu oleh kelalaian manusia pada diri mereka. Bagaimana pendapatmu, jika mereka berdiri di bawah terik matahari musim panas, sedangkan engkau mempunyai rumah yang dingin (sejuk)? Apakah engkau sepakat (mengikuti) dengan mereka atau engkau mencari kemashlahatan? Apakah engkau menyelisihi mereka kala panasnya matahari? Tetapi tidak menyelisihi mereka dalam perkara yang akan menjerumuskan ke Neraka?" 
  • Lalu, jiwapun condong kepada perkataan malaikat.  
  • Akibatnya, jiwa terjatuh pada keraguan pilihan di antara dua pasukan, hingga kalbu didominasi oleh pasukan yang lebih pantas mempengaruhi.  
  • Barang siapa diciptakan untuk kebaikan, ia akan dimudahkan untuk melakukannya. Dan, barang siapa diciptakan untuk keburukan, ia akan dimudahkan untuk melakukannya.  
  • "Barang siapa yang Allah menghendaki petunjuk baginya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam, dan barang siapa yang Allah menghendaki kesesatan baginya, niscaya Allah akan menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah dia sedang mendaki langit."  (Al-An'am: 125)
 
Berikut link blog belajar.icu, sumber terkait: TAP /KETUK > di sini

          Sekarang, kita membahas masalah Motivasi atau Niat terlebih dahulu. Untuk bahasan masalah Karakter, Sifat atau Watak akan dibahas pada bab berikutnya - Insya Allah.

Motivasi atau Niat dalam Kisah Nyata

Kisah "Hanyut"

          Jika kita membaca kisah “Hanyut” yang dimulai oleh suatu adegan:

"Kapan lagi? Iko jarang-jarang ado balap motor tril di pantai. Bukan hari Minggu pulo, lhaa cemmano ndak nonton, kito galo sedang sekola ..." B teman sekelasku, teman tercerdas di antara teman-teman di kelas 2A, SMP C mulai membuka wawasan pikiran teman-teman satu kelas, dengan menggebu-gebu. Aku mencium aroma pengaruh provokasi yang pekat.
       
  Maka, kita akan berusaha untuk memahami adegan ini dengan mengajukan pertanyaan, 
  • Apa maksud hati dan pikiran tokoh B dengan adegan ini? 
  • Apakah si B ini berhasrat ingin mengajak teman-temannya menyesali keadaan mereka? 
  • Ataukah si B ini berhasrat ingin mengajak teman-temannya berpikir bagaimana caranya agar bisa menyaksikan balap motorcross? 
  • Ataukah bahkan lebih dari itu, si B yang terkenal bengal tapi cerdas ini berhasrat ingin mengajak kepada perbuatan yang melanggar peraturan sekolah? 
          Adegan itu hanya dapat diikuti oleh sejumlah pertanyaan. Akan tetapi dalam kisah nyata ini jelas si B tentu, 
  • mempunyai Motivasi (Niat secara Sadar) tertentu, memiliki hasrat dasar atau maksud tertentu
  • Dan, tentunya itu telah diketahui sang penulis yang hanya menuliskannya kembali kisah yang telah lampau ini.

Kisah "Gentar"

  Begitu pula dalam bagian pendahuluan Kisah Nyata Inspiratif peristiwa Gunung Merapi meletus di tahun 2010 dengan judul “Gentar”, yang kita hadirkan kembali di sini:

Kamis, malam Jum'at 4 November 2010

"Tek ..., tek ...., tek...., tek....," bunyi jendela dan pintu gemetaran memukul-mukul kusen bersahut-sahutan seolah-olah ketakutan di malam yang gelap gulita. Gempa vulkanik tanpa henti menggetarkannya. Hanya nyala sebatang lilin menemaniku, aku termangu tegang. Aku ingin memejamkan mata, tapi tak kunjung lelap. Aku menatap lilin terus menerus. Aku melihat wajah istriku tak mampu tersenyum dan gelisah tak bisa tidur. Ia telah siap dengan pakaian lengkap jubah dan jilbabnya seperti orang akan berpergian. Sementara anakku telah terlelap. Sungguh, malam ini malam yang mencekam membuat jantung-jantung manusia berdetak random. Berdegup tanpa irama yang tetap. Kadang cepat, kadang melambat seiring dengan suara-suara bumi yang acak dan mengerikan.
  • Apakah maksud hati dan pikiran tokoh Aku, dan keluarganya dalam adegan di atas? 
  • Apakah mereka sedang  berhasrat ingin menunggu sesuatu yang menakutkan? 
  • Ataukah mereka sedang  berhasrat ingin menunggu bantuan? 
  • Ataukah mereka  berhasrat ingin menunggu suatu instruksi dari tokoh masyarakat kampung?
          Jelas dalam kisah tersebut satu keluarga tersebut terlihat, 
  • sedang menunggu sesuatu, 
  • dan memiliki Motivasi (Niat secara Sadar) tertentu. 
  • Dan, jelas situasi tersebut bukan suatu situasi normal umumnya keluarga pada malam hari. 

Motivasi, Hasrat, atau Niat secara Sadar

  Sebuah Kisah Nyata yang dikembangkan dari situasi-situasi tadi diwarnai pula oleh Motivasi yang tertanam pada benak-benak Tokoh dalam kisah. 

          Yang dimaksud Motivasi di sini adalah: 
  • suatu penjelasan secara implisit (tidak terlihat nyata) mengapa tokoh-tokoh dalam Kisah Nyata secara sadar melakukan hal-hal seperti yang digambarkan tadi dalam pembukaan kisahnya. 
  • Karena jika yang dijelaskan keadaan Motivasi Tokoh Pendukung dalam artian bukan Narator (yang bercerita di dalam tulisan kisah tersebut - yakni, Aku), maka yang penulis mampu jelaskan hanyalah Fakta ucapan-ucapan dalam dialog dan mimik wajah atau gestur tubuh Sang Tokoh. 
  • Hal tersebut, oleh karena Narator secara logis (akal sehat) tidak bisa mengetahui Motivasi pada hati dan pikiran Tokoh Pendukung. Perkataan, paras muka dan gerakan anggota tubuh lah yang menjadi gelagat atau tanda-tanda Motivasinya
Lisan itu adalah sendok atau tukang pos dari isi hatinya, hatinya seolah-olah kuali atau pancinya dari sendok tersebut. (Ucapan al-Ustadz Usamah Mahri dalam Kajian Kitab Raudhatul Uqala' penulis Ulama Salaf Ibnu Hibban al-Busti). 
  • Maka, Motivasi mengungkapkan isi hati dan pikiran, bagaimana manusia-manusia berada dalam situasi sebagai yang digambarkan, 
  • dan bagaimana objek dari tanggapan-tanggapan yang diharapkan - yaitu apa yang ingin dilakukan oleh orang-orang pada peristiwa terkait di waktu itu, atau respon akibat Motivasi Tokoh
  • Sehingga, hal tersebut menyajikan kunci utama kepada pembaca untuk membayangkan tindak-tanduk selanjutnya.
          Oleh sebab itu, dalam setiap Kisah Nyata selalu timbul pertanyaan: 

          >>> Mengapa? <<<

          Yang tentu telah bisa dijawab secara memuaskan sebelum peristiwa-peristiwa dapat berlangsung lebih jauh. Semua Kisah Nyata yang mengungkapkan tindak-tanduk manusia harus memperkenalkan pula Motivasi dari Tokoh-tokohnya, atau tujuan yang terselubung (implisit - tersirat) dalam hati dan pikiran sang Tokoh

          Apa yang dikatakan mengenai suatu tindakan dengan situasinya, berlaku pula pada bagian yang lebih besar lagi. Rangkaian Perbuatan yang lebih besar dengan situasinya mengandung Motivasi tertentu. 

          Suatu Motivasi atau Niat tertentu dalam sebuah Kisah Nyata,
  • merupakan suatu keharusan, 
    • Bahkan, dari pada potongan hadits "Sesungguhnya Amal-amal itu dengan Niat-niat", Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda, "Semua amalan tergantung pada niat," dapat diambil faidah bahwa:
      • semua amalan pasti memiliki niat
      • Sebab, setiap manusia yang memiliki akal dan keinginan, tidak mungkin beramal tanpa niat. 
      • Sampai-sampai, sebagian ulama berkata, "Seandainya Allah membebani kita untuk beramal tanpa niat, niscaya itu di luar kemampuan kita." 
(Syarah Kitab al-Arbain An-Nawawiyah oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin). Berikut link blog belajar.icu, sumber terkait: TAP /KETUK > di sini
  • Dan, karena Motivasi, Hasrat atau Niat secara sadar inilah yang dapat dianggap sebagai sendi persambungan dari seluruh Kisah Nyata. 
          Tak ada seorangpun akan menulis Kisah Nyata, bila tak ada Motivasi tertentu pada sang Tokoh. Entah, 
  • Motivasi atau hasrat ingin diterima dalam sosial masyarakatnya, atau
  • Motivasi ingin sukses dalam urusan dunia, atau 
  • Motivasi ingin menggapai pahala akhirat, dan 
  • Motivasi-motivasi atau hasrat-hasrat yang lainnya. 
           Unsur Motivasi, Hasrat atau maksud yang terselubung harus ditemukan untuk melengkapi suatu Kisah Nyata.

***

Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Atau, mau belajar menulis Kisah Nyata via luring (offline), beli saja bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Kisah Inspiratif

rasa Novel - 55k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...