www.izzuka.com

#09 Analisis Kisah Nyata "Gentar"

          Kisah Inspiratif tersebut pernah diberi judul "Merapi meletus!"

          Kisah ini sebetulnya judulnya bukan itu, tapi judulnya adalah "Gentar". Namun, karena waktu sekitar kejadian meletusnya Merapi di tahun 2010 itu keyword yang banyak diketik di Google Search adalah "merapi meletus", sehingga agar tertangkap oleh banyak orang dalam pecarian berita waktu itu, akhirnya diberi judul "Merapi meletus!"

Latar

          Tinjauan dari sisi 'latar', latar waktu sudah jelas karena begitu penulis menulis langsung dimulai dengan: 

Kamis, malam Jum'at 4 November 2010

          Adapun latar tempat, memang kurang sempurna, karena tidak ada dialek Jawa dalam dialog karena memang rata-rata warga banyak berstatus pendatang, sehingga mayoritas memakai bahasa Indonesia. 

          Akan tetapi, sebetulnya masih bisa disiasati dengan ada keterangan tambahan misalnya, perkataan pak Nur, 

          "O...ada...ada...!" jawab pak Nur dengan logat Jawanya yang kental. 

          Namun, memang saat penulisan kisah tidak dicantumkan, 
  • karena menulis itu dengan spontanitas, atau otak kanan.
  • Dan, tambahan kalimat "dengan logat Jawanya yang kental" dalam analisis ini sekaligus sebagai pengeditan setelah kisah tersebut ditulis. 
  • Begitulah proses menulis, sering tak bisa menghasilkan tulisan sekali jadi
  • Dan, ini sesuatu yang wajar, bukan suatu kekurangan atau aib bagi penulis.
  • Menulis itu mulai saja, tak usah menunggu kesempurnaan. 
  • Karena jika menunggu kesempurnaan, sampai kapanpun kita tak akan segera memulai latihan menulis.
          Adapun latar lainnya belum bisa tercantum, karena memang kisah ini sangat pendek. Dan, sengaja diberikan contoh yang pendek agar mudah dipahami, dan mudah, ringan untuk memulai meniru menulis kisah yang sejenis.

Konflik

          Kisah ini telah memenuhi syarat sebagai Kisah Sempurna, walaupun sangat pendek. Di dalam cerita tersebut ada; 
  • Kejadian, 
  • Tokoh-tokoh, 
  • dan Konflik 
  • dan semuanya bergabung menjadi satu Alur Cerita.
          Konflik yang terjadi adalah antara manusia dengan alam. Konflik-konflik kecil telah berlangsung sejak awal, yaitu: 

  • Kegundah gulanaan hati menghadapi suasana gunung meletus, 
  • yang konflik itu terus terjadi pada ketegangan-ketegangan mencari atau meminta lilin yang habis ke tetangga. 
  • Konflik terjadi kembali pada klimaks ketika narator tertidur, 
  • dan terkejut bangun mengira adanya wedhus gembel kabut vulkanik. 
  • Walaupun itu hanya di angan-angan itu sudah cukup memicu klimaks
  • karena emosi pembaca telah dari awal dihantar ketegangan-ketegangan suasana yang terjadi. 
  • Dan klimaks berakhir dengan adanya berita kematian para relawan yang bertugas karena amukan wedhus gembel.

Pelajaran, Hikmah, Amanat, Pesan atau Ibroh

          Dalam Kisah, pembaca tanpa terasa sedang diajak mendapatkan pelajaran atau ibroh dari suatu kejadian. Dalam Merapi meletus! 
  • ada hal yang tersirat yang sebetulnya 
  • itulah tujuan penulis untuk mengajari pembaca tanpa terasa
  • Dimana, ibroh tersebut tidak perlu dijelaskan secara tersurat, dengan apa yang menjadi pelajaran dalam kisah tersebut
  • Tetapi tanpa terasa menancap dalam sanubari para pembaca. 
  • Penulis hanya 'meminjam' fakta kejadian sebagai alat untuk menggurui
  • Ada istilah "menempeleng orang tapi pakai tangan orang". Kira-kira itulah permisalannya. 
          Lalu apa ibroh dalam Merapi meletus!?

          Bencana alam itu adalah adzab (hukuman) dari Allah atas dosa-dosa manusia dan menjadi momen menakut-nakuti manusia agar takut kepada Sang Pencipta.

Akhir mengait Awal

          Di bagian awal, telah langsung mendeskripsikan suasana malam yang mencekam ketika gunung Merapi meletus. Dan setidaknya pembaca sudah mengira-ngira akhir dari cerita ini.

          Inilah yang disebut sebagai: 

bagian akhir yang mengait di awal. 

          Dimana akhir cerita adanya klimaks akibat Merapi meletus, yang pembaca akan berkata dalam hatinya,

"Oh iya akhirnya seperti itu sampai ada relawan tewas akibat keganasan wedhus gembel ...ya jelas saja awalnya saja sudah mencekam..."

          Kemudian setelah klimaks, ada berita korban relawan tewas dalam tugas. Kondisi klimaks mereda, dengan suasana sedih berkabung.

Dialog

          Dialog yang menggambarkan tajamnya suasana yang terwujud dari ungkapan-ungkapan seperti,

  • "Haaaah!!!" aku terbangun. (bangun dalam keadaan terkejut)
  • "Sebentar !" suara pak Nur semakin terdengar jelas...(menjawab sambil berjalan mendekati narator)
  • Dan sebagainya .
          Untuk masalah dialog, tetap harus sesuai apa yang terjadi. Maka jika kita menemukan dialog yang menggambarkan suasana, itu suatu bahan yang sangat berharga. 

          Jika ini cerita fiksi, maka penulis bebas berimprovisasi dan berkreasi dengan khayalan dan dustanya. Oleh sebab itu, menulis kisah nyata adalah lebih sulit daripada menulis kisah fiksi dari sisi riset kejadian. Karena ya itu tadi, jika dalam fiksi dialog tersebut bisa kita ciptakan sendiri, sedang dalam cerita nyata kita berusaha menemukan dan mencari-cari, mengingat-ingat dialog yang berkualitas yang ada menggambarkan suasana kejadian dalam fragmen-fragmen kisah tersebut.

          Berikut pola kisah “Gentar” ditampilkan dalam bentuk tabel, agar mudah mempelajarinya.


***

Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Atau, mau belajar menulis Kisah Nyata via luring (offline), beli saja bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Kisah Inspiratif

rasa Novel - 55k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...