#19 Lanjutan Teras Tulisan: Daya Pikat Manusia
Daya pikat manusia, setiap orang punya definisi masing-masing. Sesuatu yang memikat seseorang belum tentu juga memikat orang lain. Misalkan,
Penyelundupan binatang Komodo dari Indonesia ke negara lain, barangkali tidak merupakan daya pikat bagi segolongan orang. Namun, untuk segolongan orang lainnya, peristiwa itu sangat memikat perhatian.
Karena, nilai daya pikat manusiawi itu relatif, maka;
para penulis Feature dituntut mempunyai kepekaan intuitif dalam mendeteksi suatu hal yang akan dijadikan sebagai daya pikat manusiawi.
Ada tiga hal, yang umumnya bisa menjadi pemantik intuisi, yaitu:
✓ Drama✓ Emosi, dan✓ Latar Belakang
Penulis musti melihat, bahwa kejadian yang memiliki pertentangan sampai mencapai Titik Klimaks, merupakan unsur yang dapat membangkitkan rasa iba, tawa, tangis, amarah dan informasi seputar kondisi seseorang merupakan daya pikat manusiawi.
Untuk lebih jelasnya 3 pemantik intuisi, baiklah akan diberi contoh:
✓ Drama: jika seseorang bisa keluar selamat dari bencana apa saja, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, kecelakaan, dan sebagainya.✓ Emosi: misal, ada kejadian seorang guru besar ketika akan memberi kuliah, mengatakan bahwa mengapa cahaya lampu di ruang kuliah agak redup. Ternyata ia tidak memakai kacamata baca, tetapi memakai kaca mata gelap dan lupa menggantikannya dengan kaca mata baca. Hal tersebut memicu emosi perasaan lucu.✓ Latar Belakang: Sepasang suami istri, keduanya buta, sanggup membesarkan 2 anak yang selalu di peringkat atas di suatu pondok pesantren. Namun, kedua orang tua tersebut dengan kekurangan butanya itu tak mampu membiayai untuk melanjutkan belajar anak-anaknya di ponpes tersebut. Hal itu akan menimbulkan emosi simpati, bahkan empati terhadap keluarga tersebut.
Dan, masih banyak lagi contoh lain yang bisa ditemukan dan dikembangkan yang dapat memicu emosi berupa perasaan lucu, simpati, empati dan latar belakang.
Boleh jadi, seorang penulis sedang mencari bahan untuk Berita Biasa, ternyata di sela-sela tersebut ia menemukan daya pikat manusia. Sehingga daya pikat manusia memang biasanya ditemukan dalam Berita Biasa. Dan, itu tergantung kemampuan sensitifitas intuisi penulis.
***
Mau belajar menulis Feature - Berkesan Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Atau, hanya mau baca postingan-postingan Belajar dan Menulis? Tanpa berdialog, komentar dan ngobrol. Ikuti /follow saja Channelnya TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan