#17 Rute 5 - Debat /Sanggahan
Faktanya, seberapa tahan sang tokoh utama terhadap perubahan atau persiapan tokoh utama untuk meretas ke Bagian Tengah.Letaknya 10% - 20%, rute ini membawa kita dari Katalis sampai akhir Bagian Awal.
Setiap aksi katalis biasanya ada reaksi. Sang tokoh utama akan bertanya pada dirinya sendiri:
✓ Sekarang bagaimana?✓ Apa yang mesti aku lakukan?✓ Apakah aku harus pergi?✓ Atau apakah aku mesti bertahan?✓ Bagaimana aku mampu bertahan hidup (sintas)?✓ Apa yang akan terjadi berikutnya?
Selalu ada kerentanan, keraguan pada benak sang tokoh utama, jika akan melakukan kebaikan.
Menurut Ibnu Qudamah al-Maqdisi di dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin, ada jenis hati atau kalbu manusia yang di dalamnya terjadi pertempuran antara;
keburukan yang di dukung oleh hawa nafsu dan pasukan setan VS kebaikan yang dibantu tentara malaikat.
Debat terjadi ketika tokoh utama mundur selangkah, dan kemudian memutuskan apa tindakan selanjutnya setelah adanya Katalis yang menggemparkan.
Mengapa sang tokoh ragu-ragu, menerima kejadian buruk katalis yang menggoncangkan dan tidak terus melangkah saja?
Karena jika langsung serta-merta melangkah begitu saja, itu memang jarang terjadi dalam kejadian nyata.
Merenung, mempertimbangkan pilihan dan mengumpulkan banyak informasi merupakan kebiasaan yang kita lakukan sebagai manusia biasa. Tak semua orang langsung menerima perubahan, bahkan jika tak dapat dikatakan tak seorangpun, jarang orang akan berkata, "Baiklah, aku rasa kehidupanku selama ini tak berhasil sama sekali, dan kinilah saatnya mengubah hidup!"
Jika begitu, itu tak wajar! Sang tokoh tertatih-tatih, menimbang-nimbang sebelum memutuskan. Berdebat, bersanggahan antara 2 kutub dalam sanubarinya. Tentara malaikat VS pasukan Iblis.
Rute ini, akan memperlihatkan betapa sang tokoh utama mati-matian berusaha menerima perubahan yang begitu saja terlontar ke dalam kalbunya. Dia pasti butuh suasana tenang dan luang untuk melakukan hal ini. Sang tokoh utama betapa berjuang untuk menetapkan hati apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam seluruh aspek kehidupannya. Secara alami, keputusan tersebut perlu waktu, dan tak biasa bila terjadi terlampau cepat. Para pembacapun tahu, dan mungkin pernah merasakan itu.
Terkadang perdebatan tersebut, tidak harus suatu keputusan. Maksudnya, bukan tentang tokoh utama menetap atau pergi, tak bertindak atau bertindak. Namun, itu telah jelas.
Pilihan telah kuat cenderung pergi bertindak.
Hanya saja debat tersebut untuk meyakinkan diri, membuktikan bahwa menetap atau tak bertindak adalah bukan pilihan. Seperti halnya "istikharah", para ulama mengatakan, bahwa hendaknya kita lakukan bila telah ada kecenderungan ke arah mana. Lalu keputusan tersebut kita serahkan kepada Allah Subhana wa ta'ala dengan istikharah.
Jadi, sebenarnya apa yang dilakukan tokoh utama pada rute 5 ini?
Jawabannya,
Sang tokoh mempersiapkan diri untuk suatu perjalanan besar dan panjang. Sang tokoh utama mengumpulkan perlengkapan mental, material, fisik dan emosi.
Justru pertanyaan pada rute Debat ini berupa, "Aku tahu bahwa aku akan pergi, tetapi apakah aku telah siap?"
Debat adalah merupakan satu hal: mempersiapkan sang tokoh utama dan para pembaca untuk segala sesuatu yang akan ditemui dan dihadapi pada Bagian Pertengahan. Karena, itu akan sangat berbeda dari apapun yang tokoh utama pernah lihat sebelumnya.
Episode apa, pada rute debat pada kisah Fulan?Debat pada kisah Fulan ternyata hanya ada satu momen, yaitu:
Kisah #19 Cahaya
Tema: Kesadaran baru, hasrat kebahagiaan yang Fulan cari ternyata keliru. Akhirnya Fulan memperbarui hasratnya. Penyadaran Hasrat, hasrat bertransformasi menjadi Niat Sadar atau Motivasi kehidupan yang benar, kebahagiaan hakiki, kehidupan setelah mati.
***
Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau belajar menulis Kelindan Kisah-kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan